Wonogiri, 09 maret 1980
Seorang anak perempuan cantik menangis kencang karena melihat dunia yang asing baginya...
Maulana Sari, begitulah kedua orang tuanya memberikan nama untuknya.
Anak pertama yang dinanti oleh Bapak Mulyono dan Ibu Sukarni, seorang bakul mie ayam dan penjual jamu gendong...
Segenap doa dan harapan, di bisikan ke telinganya setelah azan berkumandang di dengarnya untuk pertama kali.
Bulir airmata tak sanggup di bendung untuk kelahirannya... kakaku tercinta...
Bagiku... kau adalah segalanya...
Orang bilang Tuhan tak memberikanmu secara sempurna...
Orang bilang kau adalah cobaan hidup untuk keluarga kami...
Orang bilang kau kekurangan karena tak bisa berfikir layaknya manusia sempurna...
Orang bilang kau adalah beban bagi keluarga kami...
TAPI TIDAK BAGI KAMI
Kau berbeda dari semua , bukan berarti kau tak sempurna wahai kau kakakku tercinta..
ALLAH menciptakanmu dengan kesempurnaan yang melebihi segalanya...
Allah tak pernah membiarkanmu tersentuh oleh dosa, itulah yang membuatmu berbeda...
orang bilang kau sakit...
Mental??? Cacat??? Autis??
Tidak sama sekali untuk kami...
Kau bisa berbicara layaknya manusia normal lainnya
Kau bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga
Kau takut dan patuh pada orang yang lebih tua...
Kau bisa menghapal begitu banyak memori dalam kepalamu yang mungkin tak bisa di lakukan oleh orang normal yang lainnya...
Kau tak bisa berhitung, karena Allah tak mau kau pandai menghitung untung dan rugi menolong sesama seperti orang normal yang lainnya...
Usiamu 30 tahun tapi sikapmu bagai anak kecil berumur 6-8 tahun karena Allah mau kau terus berada pada kejujuran yang maha sempurna...
Kau bisa melakukan segalanya yang tak bisa ku lakukan...
Kau tak mau di sekolahkan di sekolah luar biasa karena kau ingin merawatku ketika aku di lahirkan ke dunia...
Tuhan... inilah sesungguhnya kesempurnaan yang kau berikan...
Jangan pernah pisahkan kami Tuhan... sedetikpun aku tak sanggup,,
Di setiap orang lain mencelanya, mengucilkannya, hanya senyum yang ia tawarkan pada kami yang sudah terbakar rasa marah pada mereka...
Tuhan, kau berikan kenyataan seperti kekurangan... padahal kau memberikan kesempurnaan yang maha dahsyat dalam dirinya...
Tak pernah ada kemarahan terlontar dari sikapnya...
Kasih sayangnya pada ibuku sungguh maha dahsyat...
Aku yang selalu mengeluh dengan permintaan tolong ibuku, tapi dia selalu bisa melakukannya dengan senyum...
Aku lebih memilih sejuta kakak yang seperti ini, yang di katakan orang memiliki kelainan di bandingkan memiliki kakak sempurna seperti yang lainnya....
Tuhan jangan pernah pisahkan dia dari ibuku... aku tak sanggup melihat kepedihan dari matanya jika itu terjadi...
Ketika semua orang menganggap ia adalah ujian bagi keluarga kami, dengan lantang kami mengatakan semua SALAH
Dia adalah Butir Bening Surga dalam keluarga kami
Dia adalah penerang bagi ayah dan ibuku...
Dia adalah penghuni surga yang kau kirim untuk menyinari keluarga kami...
Dia mahluk tanpa dosa yang kau kirim pada kami untuk membawa ayah dan ibuku ke surga kelak nantinya...
Dia adalah pelipur lara setiap kesedihan dalam jiwa kami...
Dia adalah teman setia yang di berikan allah untuk ku dan mas upit...
Aku tidak pernah malu mengakui Kakakku berbeda... Karena aku bangga memilikinya...
Anugrah terindah yang di berikan Allah untuk kami...
Allah lindungilah dia dari segala marabahaya, dari kesedihan dan dari gangguan manusia yang tak pernah bersyukur...
Jadikanlah dia penerang bagi keluarga kami... dan membawa kedua orang tuaku ke surga kelak pada waktunya nanti...
Kau begitu sempurna buatku , kakakku tercinta MAULANA SARI
Aku mencintaimu dengan segenap jiwa dan raga...!!!!